Manado, Rabu, 6 Agustus 2025
Bupati Kepulauan Sangihe, Bapak Michael Thungari, S.E., M.E., menjadi narasumber dalam Podcast Tribun Manado yang disiarkan langsung pada Rabu, 6 Agustus 2025. Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan sejumlah isu strategis terkait tantangan dan kebijakan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Salah satu hal utama yang disoroti adalah tingginya biaya logistik yang harus ditanggung masyarakat Sangihe akibat posisi geografis daerah yang berada di ujung utara Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kondisi ini menyebabkan biaya pengiriman barang dari dan ke Sangihe menjadi sangat mahal, baik dari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara maupun dari daerah lainnya.
“Biaya logistik yang tinggi ini juga berdampak langsung pada nilai produk unggulan daerah ketika dikirim keluar Sangihe, karena harus menanggung biaya pengiriman yang tidak sedikit,” ujar Bupati.
Terkait pelayanan publik, Bupati menekankan pentingnya peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai garda terdepan. Ia mengingatkan bahwa setiap ASN harus memahami secara utuh tugas dan fungsi jabatannya serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menunjang kinerjanya.
Lebih lanjut, Bupati Thungari mengungkapkan kondisi fiskal daerah yang saat ini cukup berat. Belanja pegawai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe telah mencapai 42% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melampaui batas ideal yang ditetapkan Kementerian Keuangan sebesar 30%.
“Sejak saya menjabat, saya sangat selektif dalam menerima ASN yang ingin masuk ke Sangihe. Bagi ASN yang bermohon pindah saya tidak menghambat bahkan mengijinkan asalkan bukan tenaga yang tidak ada penggantinya seperti dokter spesialis” tegasnya.
Bupati juga menyoroti pentingnya kehadiran ASN yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama saat memberikan layanan publik.
Selain itu, persoalan kelistrikan menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Menurut Bupati, banyak masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil di Sangihe hanya menikmati listrik selama 6 hingga 12 jam per hari. Hal ini menghambat pengolahan hasil tangkapan nelayan serta berdampak besar pada upaya digitalisasi desa.
Meski beberapa desa sudah mulai menggunakan layanan internet berbasis Starlink yang didukung melalui Dana Desa, namun keberadaan internet tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal jika tidak disertai dengan ketersediaan listrik yang memadai.
“Percuma sudah ada Starlink, tapi tidak ada listrik. Ini yang selalu kami koordinasikan dengan pemerintah pusat. Bahkan kami yang berada di daratan utama Sangihe masih mengalami pemadaman listrik hingga saat ini,” ungkap Bupati.
Melalui podcast ini, Bupati Thungari berharap masyarakat luas dapat memahami berbagai tantangan yang dihadapi daerah kepulauan, sekaligus mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dalam membangun Sangihe yang sejahtera dan berbudaya