Skip to content Skip to right sidebar Skip to footer

Pemkab Sangihe Kirim Bantuan tim Medis untuk membantu para korban tsunami di Sulawesi tengah

Sangihe – Kepedulian terhadap korban bencana alam Gempa bumi dan Tsunami di Palu, Sigi dan Donggala menjadi perhatian serius bagi masyarakat seluruh Indonesia. Kamis (11/10/2018) dini hari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe mengirim bantuan dan petugas medis untuk membantu masyarakat yang terkena bencana tsunami di Palu, Sigi dan Donggala.

Wakil Bupati (Wabup) Helmud Hontong SE melepas tim relawan peduli bencana dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sangihe, Komunitas Sangihe Tiger Club dan Pemuda Sangihe di Kantor Kesbangpol Sangihe,tim ini yang rencananya akan bertolak dari Pelabuhan Sangihe besok, Jumat (12/10/2018) besok.

Pada kesempatan itu pula Wabup mengatakan, hal ini dilakukan untuk turut meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana gempa bumi dan tsunami.

“Selaku pimpinan di daerah ini, saya sangat mengapresiasi kegiatan kemanusiaan bertajuk relawan peduli bencana. Hal ini sangat membanggakan bagi saya, karena tim relawan yang peduli kemanusiaan dan memiliki rasa peduli atas derita yang dialami saudara-saudara kita Palu, Sigi dan Donggala,” kata wabup.

Ditambahkannya pula, kehadiran para relawan ini merupakan bukti eksistensi para putra-putri terbaik yang ingin melayani dan membaktikan diri dalam membantu para korban bencana.

“Semoga saudara-saudara mampu menyesuaikan dengan suasana dan kondisi daerah bencana sambil mengatakan dan mengimplementasikan semangat Somahe Kai Kehage bagi korban bencana dan bagi kita semua,” ungkapnya

Di tempat yang terpisah Kepala Dinas Perhubungan Sangihe Frans Porawouw menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan IDI terkait angkutan yang akan digunakan untuk membawa bantuan serta petugas medis untuk diberangkatkan.

“Jadi dari pihak IDI bermohon untuk peminjaman kendaraan untuk mengangkut bantuan berupa bahan makanan ke lokasi bencana di Sulteng. Dan rencananya ada 6 kendaraan yang akan digunakan semuanya kendaraan doble kabin,” ungkap Porawouw.

Ditambahkannya, bantuan bagi korban bencana sudah akan di berangkatkan. Karena perjalanan menuju lokasi bencana ini jauh, maka dijadwalkan saat tiba di Manado itu pagi hari, agar ketika malam bisa beristirahat.

“Sebab perjalanan menuju lokasi bisa memakan waktu 2-3 hari, dan bantuan ini akan disalurkan langsung kepada korban agar tepat sasaran begitu juga dengan tim medis langsung akan melakukan pengobatan gratis selama kurang lebih satu minggu,tutupnya”.(enal)