Skip to content Skip to right sidebar Skip to footer

Pariwisata

Menyelami Keajaiban Budaya Ujung Utara Nusantara: Festival Seke Maneke di Pulau Tatoareng

Kecamatan Tatoareng, Sangihe — Di tengah gemuruh ombak dan semilir angin laut, sebuah peristiwa budaya langka kembali menghidupkan semangat tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Festival Seke Maneke, yang digelar setiap bulan Juni di Desa Wisata Para Lelle, bukan sekadar atraksi wisata, melainkan perwujudan nyata dari harmoni antara manusia, budaya, dan alam.

 

Ritual Laut yang Penuh Makna

Seke Maneke adalah lebih dari sekadar tradisi menangkap ikan. Ini adalah ritual kolosal yang menyatukan komunitas dalam semangat gotong royong, dengan menggunakan anyaman bambu sebagai alat utama. Diiringi aba-aba yang menggema di sepanjang garis pantai, ratusan warga bergerak serempak dalam formasi yang menyerupai tarian untuk menggiring ikan dari laut menuju daratan. Setiap langkah, sorak, dan gerakan menyimpan filosofi mendalam tentang keseimbangan, kebersamaan, dan penghormatan terhadap laut sebagai sumber kehidupan.

 

Ritual ini menjadi saksi bisu bagaimana masyarakat lokal hidup berdampingan dengan alam secara berkelanjutan, menjaga laut bukan hanya sebagai sumber pangan, tetapi sebagai warisan spiritual dan budaya.

 

Ketahanan Budaya yang Berkelanjutan

Menurut Plt. Kepala Dinas Kominfo Sangihe, Johanis E. H. Pilat, S.Sos., M.M., Seke Maneke mencerminkan hasil eksplorasi pengetahuan tradisional yang menjadi sumber ketahanan masyarakat pesisir. “Budaya pesisir di Sangihe, khususnya di Desa Para Lelle, memiliki nilai yang tak ternilai. Seke Maneke adalah simbol bahwa praktik budaya dapat menjadi fondasi dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam,” ujarnya.

 

Laut Sangihe sendiri bukan hanya arena ekonomi, tapi juga panggung kebudayaan — tempat nilai, praktik, dan kearifan lokal saling berkelindan dan membentuk kekuatan sosial yang kokoh.

 

Undangan Terbuka untuk Wisatawan

Festival ini menjadi magnet bagi para pencinta budaya, peneliti, hingga wisatawan yang ingin menyaksikan ritual laut yang otentik dan menyentuh jiwa. Tidak hanya menyuguhkan pertunjukan budaya, para pengunjung juga dapat menikmati hasil laut segar, mendengar kisah-kisah tua dari para tetua adat, dan merasakan atmosfer persaudaraan yang begitu kental.

 

Datang dan rasakan sendiri keajaiban budaya dari ujung utara Nusantara. Karena ada hal-hal yang hanya bisa dimengerti lewat pengalaman, bukan sekadar kata-kata.

 

📍 Catat Tanggalnya: Juni — Desa Wisata Para Lelle, Pulau Tatoareng

📷 Ikuti kisahnya di media sosial: #Sangihe #FestivalSekeManeke #DesaWisataParaLelle

🌿 #WarisanBudaya #RitualLaut #EchoesOfSekemaneke